Analisis terbaru Greenpeace Indonesia menunjukkan luas indikatif kebakaran hutan dan lahan 2023 mencapai 2,13 juta hektar. Saat hutan terbakar, jutaan ton emisi karbon dilepaskan ke atmosfer dan memperparah krisis iklim.
Inilah kenapa tahun 2025 merupakan momen krusial untuk perlindungan iklim dan keanekaragaman hayati. Kita tidak bisa membiarkan lebih banyak hutan terbakar dan melihat kerusakan akibat iklim yang tidak menentu!
Saatnya kita menentukan batasan. Banyak perusahaan yang berjanji bahwa mereka peduli terhadap lingkungan sambil tetap mengambil untung dari perusakan hutan. Mereka harus bertindak sekarang - selagi masih ada hutan yang tersisa untuk dilindungi.
Tambahkan namamu dan katakan pada perusahaan-perusahaan terbesar dunia: "Berubah sekarang atau pergi!"
Kepada Para Perusahaan,
Saat ini kita hidup dalam situasi darurat iklim dan kehidupan satwa liar. Penggunaan yang serampangan akan minyak sawit, kedelai, daging, susu dan olahannya dalam produk-produk Anda telah mendorong perusakan hutan dan Bumi kita pada ambang batas kehancuran.
Kami meminta Anda berhenti mengambil keuntungan dari perusakan lingkungan dan mulai melindungi ekosistem Bumi kita!
telah menandatangani
masih dibutuhkan untuk menuju
Halo, terima kasih sudah menandatangani petisi ini!
Kamu telah ambil bagian dalam gerakan untuk memulihkan hutan. Berikut adalah cara-cara lain yang dapat kamu lakukan untuk membantu petisi ini membuat perubahan yang lebih besar !
Bagikan petisi ini ke teman-temanmu!
Yuk, bagikan petisi ini melalui kanal media sosial pilihan kamu 😄
Ambil aksi selanjutnya
Selain menandatangani petisi, ada berbagai cara lain yang kamu bisa lakukan untuk melindungi bumi!
Berdonasi
Kamu dapat membela lingkungan sepanjang hidupmu. Atau bahkan lebih lama dari itu. Berdonasilah hari ini.
Menjadi Relawan
Bumi kita membutuhkan suara dan aksimu untuk mencari solusi dan membuat perubahan menjadi nyata, mari bergerak bersama Greenpeace Indonesia.
Ikuti Media Sosial
Ikuti media sosial Greenpeace Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru