Sepanjang 2023 lalu, kami menemukan setidaknya lebih dari 2 juta hektare luas indikatif karhutla di Indonesia. Angka ini nyaris 2 kali lipat dari data yang diklaim oleh negara. Karhutla berarti juga menghilangnya ekosistem alam yang selama ini saling menghidupi dan melindungi.
Tak hanya itu, dari angka luas indikatif tersebut, karhutla terjadi di 298 konsesi kelapa sawit dengan luas total mencapai 319.000 hektare. Banyak perusahaan-perusahaan yang konsesinya diamuk api pada karhutla 2019, kembali terbakar di 2023.
Masalahnya, penegakan hukum cenderung lembek. Ada satu perusahaan yang konsesinya terbakar berulang sejak 2015, namun belum pernah diberi sanksi, kecuali hanya penyegelan pada 2019 dan 2023.
Bahkan, ada satu perusahaan yang didenda sebesar Rp466 miliar akibat kebakaran seluas 1.626 hektar di lahan gambut pada tahun 2014, namun sampai saat ini perusahaan itu belum membayar denda yang ditetapkan kendati putusan pengadilan sudah berkekuatan hukum tetap.
Ternyata, untuk kasus karhutla, semua orang tidak sama di hadapan hukum.
Karhutla telah menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem dan mempercepat krisis iklim
orang yang sudah mendukung
orang lagi untuk mencapai target
Terima kasih atas dukunganmu!
Satu suaramu sangat berarti untuk turut mewujudkan hutan tanpa api.
Bagikan petisi ini untuk mengajak lebih banyak orang!
Dampak dari petisi ini akan lebih besar jika semakin banyak orang yang bisa ikut bergerak bersama. Maukah kamu bagikan petisi ini pada teman dan keluargamu?
Donasi Sekarang
Greenpeace tidak menerima dukungan finansial dari pemerintah, perusahaan swasta dan partai politik demi menjaga independensi.